15Ayat Alkitab Tentang Kecewa Terhadap Seseorang. 5 Juli 2022 oleh Abu Ubaidillah. Ayat alkitab tentang kecewa. Manusia bisa bahagia, manusia juga bisa kecewa. Dengan menjalin hubungan bersama orang lain, tentu ada banyak hal yang bisa terjadi antara keduanya, baik itu hal yang baik maupun yang buruk. Esensidari larangan pembuatan atau pencantuman klausula baku (pada dokumen dan/atau perjanjian) terletak pada Pasal 18 ayat (1) huruf a. Pada huruf a inii dikatakan bahwa pelaku usaha dilarang membuat atau mencantumkan klausula baku yang isinya memuat pengalihan tanggung jawab pelaku usaha (untuk dialihkan ke konsumen). PengalamanMengajar. Alhamdulillah segala Puji bagi Allah, yang telah memberikan kita berjuta-juta nikmat Iman, Islma, seerta sehat. Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad Saw. Semoga kita semua kelak bisa mendapatkan syafa’atnya, aamiin. Mengajar adalah sebuah pekerjaan yang terbilang cukup Mulia dimata Allah SWT. TahukahAnda bahwa ada nomor whatsapp yang bisa menampilkan otomatis kata dalam al-Quran? Ya, hanya dengan mengetik kata apa saja, maka akan muncul jawaban Quran tentang kata tersebut. Kata-kata yang dicaripun tidak perlu menggunakan bahasa arab, melainkan tulisan latin biasa. Jadi misalkan Anda ingin mencari ayat yang membahas tentang “nikah”. Sebagaiwarga yang hidup dan berada di lingkungan yang mayoritas masih kental dengan nuansa tradisi-tradisi yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, pada kesempatan ini saya ingin menanyakan yang ada kaitannya dengan hal-hal tersebut khususnya mengenai selamatan tahlilan orang yang meninggal.. Biasanya kalau ada warga yang meninggal, pada waktu selesai Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” Perjumpaan antara kita dengan sahabat bukanlah sesuatu yang kebetulan, melainkan suatu proses yang penuh pertimbangan dan hal itu membutuhkan waktu yang tak singkat. amsal 17:17, renungan amsal 18, ayat alkitab tentang pKwr. Tidak Ada Kejadian yang Kebetulan. Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengatur segala kejadian, tidak ada satu kejadian pun yang terjadi tanpa izin-Nya, dan apapun yang Allah lakukan pasti baik bagi orang beriman. kita simak surat Ali Imran ayat 190 dan 191 yang isinya اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal,” QS. Ali Imran 190. الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ “yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata, “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” QS. Ali Imran 191. Jika kita ingin tahu orang yang berakal, orang berakal itu adalah orang yang ketika berdiri, duduk, berbaring selalu ingat Allah, karena apa yang dia lihat, dengar, dan rasakan membuat ingat kepada Allah Ta’ala. semua makhluk yang ada adalah ciptaan Allah, tidak ada yang bukan ciptaan Allah. Jadi rekan-rekan sekalian, kita sering mengatakan kebetulan, padahal tidak ada yang kebetulan, semua yang terjadi atas izin Allah, karena jika tanpa izin Allah maka semuanya tidak akan pernah terjadi. Musibah apapun bentuknya, digigit nyamuk, kepleset, kejatuhan kotoran burung, atau lebih besar dari itu semua terjadi atas izin Allah, kalau kita kehilangan dompet atau merasa tidak nyaman saja karena dihina orang itu terjadi atas izin Allah, tapi banyak yang tidak menyadarinya. Belum lagi hal-hal yang tidak terduga yang kemungkinan akan datang kepada kita entah kapan dan dimana, seperti musibah. Jika seseorang ditimpa musibah atas kejadian, kemudian ia bersabar, berpikir positif, dan ridho atas kejadian tersebut maka akan mendapat pahala atas kejadian tersebut. Selain itu kita dianjurkan berdoa, “Allahummaftah alayya hikmataka wansyur alayya rahmataka wa zakkirni ma nasitu ya zal jalali wal ikrami.” Artinya “Ya Allah, bukalah hikmah-Mu padaku, bentangkanlah rahmat-Mu padaku dan ingatkanlah aku terhadap apa yang aku lupakan wahai Zat yang memiliki keagungan dan kemurahan.” Karena semua hal yang terjadi adalah atas takdir dan kehendak Allah, baik itu yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan. Maka kita harus selalu kaitkan segala sesuatu yang terjadi kepada Allah Ta’ala. Pas lagi dapat musibah seharusnya kita berfikir, boleh jadi kita habis melakukan maksiat sehingga Allah memberikan musibah ke kita. Begitupun ketika senang, kita harus ingat ke Allah karena dengan kebaikan Allah kita masih bisa dikasih kesempatan buat hidup senang. Wallahu a’lam bishowab. KH. Abdullah Gymnastiar Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sejatinya tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Semua yang terjadi di alam ini atas izin dan kehendak Allah. Tidak ada daun yang jatuh, atau pasir yang bergeser di lautan tanpa izin Allah. Semuanya ada dan dalam genggaman kalimat yang terpampang dilaman status media sosial seorang kerabat. Lama kalimat ini ku tatap dan ku resapi, meski bukan kalimat yang baru aku ketahui, tetapi kalimat ini seolah memberikan "aliran listrik" yang kuat yang masuk ke dalam sanubari hati. Perasaan ini tiba-tiba menjadi tidak menentu, pikiran berlari-lari menyisir satu demi satu huruf dan kata yang tertulis, seraya memanggil kembali memori ketika menyaksikan sakaratul maut Ibunda waktu itu. Mungkin, aku adalah mahluk yang paling berdosa dihadapan Allah. Betapa tidak, ketika sakaratul maut itu datang, aku berteriak seraya meminta Allah tidak memanggil Ibu. Kenangan disaat itu menguat, terefleksi menjadi gambaran diri ketika menatap tajam ke plafon rumah sakit sambil memohon dengan isak tangis supaya jangan diambil Ibunda ku ini.. Dalam hati aku marah, aku berontak, aku menolak takdir ini. Aku merasa saat itu Allah tidak mendengarkan, Allah sedang menghukum ku..Dan ketika hembusan nafas terakhir Ibu lepas, pandangan ini menjadi gelap. Aku meronta, meminta agar malaikat mengembalikan ruh Ibu. Aku marah ke dokter, marah ke suster, marah kesemua orang. Keluarga dan saudara berusaha menenangkan ku, mereka meminta aku istighfar, mereka meminta aku mengingat kebesaran Allah dan menerima keputusan ini sebagai jalan terbaik bagi ibu..Aku marah !! Aku marah karena aku gagal ! Aku gagal sebagai anak ! Aku tidak mampu memberikan pengobatan terbaik bagi Ibu. Aku gagal !!!Bahkan aku meninggalkan kesan yang buruk sebelum Ibu koma. Saat itu, ditengah situasi yang resah dan bingung saat menemani Ibu di rumah sakit malam ke 5, Ibu tidak berhenti meminta duduk, tidur, duduk, tidur setiap menit sepanjang malam.. Ibu tidak bisa tidur, ibu selalu minta dikipasi, ibu minta digosok kakinya.. Dan setiap kali ibu minta duduk, aku harus menarik dan memeluk badannya yang semakin berat karena cairan diperut tidak bisa keluar. Raut wajah ini menjadi kecut, ucapan pun menjadi seenaknya seolah meminta Ibu memahami kondisi ku yang sudah 2 hari tidak tidur. Rasa lelah membutakan mata, rasa cape membuat aku mudah emosi. Aku lupa jika aku diposisi Ibu waktu itu, bisa saja aku lebih rewel gagal meninggalkan kenangan yang indah bagi Ibu, bahkan sebelum Ibu pergi. Yang Ibu ingat aku marah. Ketika keponakan ku datang untuk besuk, kalimat itulah yang Ibu sampaikan ke dia. "Bawa omah pulang rah, Om disini marah-marah terus"Perasaan marah, bersalah, sedih dan tidak tahu harus apa, sampai hari ini tidak bisa hilang. Bayangan akan kebodohan diri dan penyesalah karena tidak segera membawa Ibu ke RS lain pun sering muncul. Aku belum bisa sepenuhnya menerima situasi ini.. Aku berharap waktu bisa diulang, akan ku perbaiki kondisi ini.. rasa tidak terima semakin berat menggantung dipikiran.. 1 2 Lihat Cerpen Selengkapnya

ayat tentang tidak ada yang kebetulan