Caramengampuni. Pikirkan apa artinya mengampuni. Kalau kita mengampuni, bukan berarti kita menyetujui perbuatan salah atau menganggapnya tidak pernah terjadi. Kita hanya tidak mau mengingat-ingatnya lagi. Pikirkan manfaat mengampuni. Kalau kita tidak memendam kemarahan dan kekesalan, kita bisa tetap tenang, lebih sehat, dan lebih bahagia. 1MENURUTMU APA ARTINYA ALLAH MENGASIHI DUNIA? - 43063264 julianaervinahaloho julianaervinahaloho 20.08.2021 Bahasa lain Sekolah Dasar Sebagai Pemimpin Dan Menjaga Apa Yang Telah Allah Beri Kepada. Kita.. Penjelasan: Semoga Bermanfaat. Jadikan Yang Tercerdas Yaa Makasih. oh ok AllahMengasihi Dunia . Bacaan Alkitab: Yesaya 9:6; 53:2-5, Daniel 2; 7:14, dan Lukas 2:11. Berdoa dan Menyanyi . A. Pengantar. Jawablah pertanyaan berikut ini! 1. Menurutmu mengapa Allah mau mengasihi manusia berdosa? 2. Menurutmu apa artinya Allah mengasihi dunia? B. Cerita Alkitab. Bacalah cerita di bawah ini dengan seksama! terjawabMenurutmu apa artinya allah mengasihi dunia ini 2 Lihat jawaban allah ingin hubungan manusia dengannya yg dulu rusak bisa menjadi baik kembali dan agar manusia tidak binasa Betul kah tuh jawabanya Itu betul ajg Iklan kamudinarsad Jawaban: Hatinurani kita atau "kompas moral" itu sisa dari keadaan yang asli itu. Ketika seseorang menaati hukum, berbalik dari kejahatan, memuji kelakuan baik, atau merasa bersalah, orang itu meneguhkan fakta bahwa ia diciptakan menurut gambar Allah. Secara sosial, manusia diciptakan untuk bersekutu. Hal ini mencerminkan ketritunggalan Allah dan kasihNya. Yohanes3:16 berkata, "Allah begitu mengasihi dunia ini sehingga Dia memberikan Putra tunggal-Nya, supaya setiap orang yang beriman kepadanya tidak dibinasakan tapi mendapat kehidupan abadi." 20 Alasan kedua adalah karena kita dikelilingi oleh orang jahat. Banyak orang berbohong, berbuat curang, dan bejat. kjlsfK. Firman Tuhan 1 Yohanes 2 15 – 17 “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. Minggu lalu kita sudah mulai membahas tentang apa yang menjadi arti di dalam 3 ayat ini “Janganlah mengasihi dunia”. Istilah dunia di dalam bahasa Grika adalah kosmos dan kosmos di dalam Alkitab dipakai dengan 7 macam arti. Tetapi di dalam arti dunia yang sama-sama memakai istilah kosmos, ada sesuatu yang sangat berbeda sekali. Allah mengatakan engkau jangan mengasihi kosmos. Tetapi Yohanes 316 mengatakan Allah mengasihi kosmos. Kalau demikian, dunia itu artinya apa? Maka terjemahan bahasa Indonesia janganlah kamu mengasihi dunia, tetapi Allah mengasihi isi dunia yaitu manusianya. Di dalam terjemahan bahasa Mandarin langsung diterjemahkan Allah mengasihi manusia dunia. Jadi disini kosmos mempunyai paling sedikit 2 dua arti yang begitu kontras. Janganlah mengasihi dunia tetapi Allah mengasihi dunia. Allah mengasihi dunia ini karena dunia diciptakan bagi manusia dan manusialah menjadi representatif dunia. Manusia menjadi fokus dan juga sasaran terakhir mengapa Tuhan mengasihi. Tuhan bukan mengasihi binatang-binatang, pohon-pohon, materi-materi dan mineral-mineral, iklim dan lingkungan di dalam dunia ini. Tuhan mengasihi hanya fokus kepada satu – manusia keturunan Adam yang dicipta menurut peta dan teladan Allah. Allah menciptakan segala sesuatu fokusnya adalah bumi. Bumi ini diciptakan fokusnya adalah manusia. Manusia diciptakan fokusnya adalah kaum pilihan. Kaum pilihan diciptakan fokusnya adalah orang-orang yang mengerti kehendak Allah. Ini ayatnya. Itu sebabnya jangan mengasihi dunia ayat 15 karena barangsiapa yang melakukan kehendak Allah tetap ada hidup selama-lamanya, sedangkan dunia akan binasa beserta segala nafsu yang berada di dalamnya ayat 17. Janganlah mengasihi dunia dan segala sesuatu yang berada di dalam dunia ini karena barangsiapa mengasihi dunia ini dia tidak ada lagi kasih kepada Allah di dalam hatinya. Minggu lalu saya sudah menjelaskan apakah ini berarti tidak boleh mencintai materi? Apakah ini berarti tidak boleh mempunyai banyak? Apakah ini berarti kalau menjadi orang kaya tidak mungkin mencintai Tuhan? Tidak. Itu pengertian yang terlalu dangkal. Tetapi sekarang kita lihat gereja justru berada di dalam 2 dua ekstrim. Yang satu miskin menyatakan rohani. Yang satu kaya menyatakan berkat. Apakah semua kemiskinan menjadikan orang lebih rohani? Tidak. Apakah semua kekayaan menjadikan orang lebih jauh dari Tuhan? Juga tidak. Adakah orang miskin yang tidak rohani sama sekali? Ada. Alkitab mengatakan aku tidak pernah melihat keturunan orang benar itu menjadi pengemis Mazmur 3725. Ini kalimat daripada kitab Perjanjian Lama. Ini membuktikan bahwa orang yang betul-betul takut kepada Tuhan dan benar ada berkat yang diturunkan kepada anak-anaknya sehingga dia tidak terlalu miskin. Tetapi Alkitab juga mengatakan seorang pengemis yang namanya Lazarus Lukas 1619-31. Dia akhirnya masuk ke dalam surga. Sedangkan orang kaya itu masuk ke dalam neraka. Kalau begini apakah ayat dari Mazmur 3725 itu berkontra dengan ayat ini? Lazarus mungkin bukan keturunan orang benar tetapi dia hanyalah seorang yang beriman kepada Tuhan dan dia generasi pertama. Generasi pertama selalu lebih segar dan sungguh-sungguh. Jadi miskin tidak tentu membuktikan Tuhan tidak menyertai engkau. Miskin juga tidak tentu membuktikan engkau orang rohani. Tetapi sebaliknya, kekayaan juga tidak tentu menandai engkau tidak rohani atau engkau tidak cinta Tuhan. Alkitab mengatakan Abraham, Daud dan Solomon kaya sekali. Solomon pernah menyeleweng sehingga dia mempunyai perempuan yang banyak sekali. Saya percaya Solomon bertobat dan dengan demikian kita melihat ada orang seperti Abraham dan Daud yang kaya raya tetapi rohaninya baik. Ini berarti tidak tentu kekayaan itu menjadikan engkau orang yang tidak berohani. Tidak tentu mempunyai materi yang banyak itu berdosa. Itu sebabnya yang penting adalah engkau mendapatkan kekayaan itu dengan cara apa. Yang disebut mengasihi dunia yaitu barang apa saja yang merampas kedudukan Tuhan sebagai yang utama menguasai hidupmu. Itu adalah dunia. Anything which can replace God’s place as your Lord /God in your heart, that is the world. Jadi segala sesuatu yang bukan bernilai kekal. 2 dua hal – kekal di dalam sejarah dan kekal di dalam kekekalan. Kekal di dalam sejarah kita perlu karena kita hidup bermandat budaya. Kekal di dalam kekekalan kita lebih perlu karena itu yang membuktikan kita bereksistansi tidak berhenti beserta dengan Tuhan di dalam surga. Hal-hal yang baik yang tidak bertentangan dengan Alkitab di dalam penghasilan kebudayaan itu bisa kita lestarikan dan pentingkan sebagai sesuatu pusaka dan kristalisasi daripada bijaksana nenek moyang turun kepada kita dan kita menghargai. Itu kekekalan sementara di dalam sejarah yang tidak mempunyai nilai seperti kekekalan di dalam kekekalan yang kekal. Tetapi kedua ini perlu kita lestarikan. Dengan demikian kita jelas why we are here, what should I do, what should I know, what should I love. Janganlah mengasihi dunia. Di sini Yohanes memberikan 3 tiga wilayah dari apa yang artinya dunia di dalam 1 Yohanes – keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. Saya akan menguraikan tiga kategori ini. Keinginan daging. Apa yang disebut disini keinginan daging yaitu nafsu daripada kedagingan. Ini adalah sesuatu yang melampaui keterbatasan materi meskipun di dalam materi. Jikalau englau mempunyai keinginan seks yang lebih daripada sesuatu pernikahan yang sah, itu adalah dunia. Kelebihan seks daripada kebutuhan sebagai fungsi keluarga di dalam ikatan suami istri yang resmi, itu adalah dunia. Semua keinginan daging yaitu nafsu kedagingan dan nafsu yang lebih-lebih, itu adalah dunia. Demikian juga makan yang terlalu banyak, harus terlalu enak dan mahal-mahal. Itu keinginan daging versi yang kedua. Sebenarnya scientist ilmuwan berkata kepada kita yang perlu kita makan tidak terlalu banyak, tetapi kita sudah makan kebanyakan. Orang kalau keinginan makan lebih daripada seharusnya itu disebut dosa. Di dalam jaman Medieval abad pertengahan, ada 7 macam dosa yang membawa kematian. Saya kira tafsiran ini tidak terlalu Alkitabiah. Tetapi karena pernah mempengaruhi seluruh abad pertengahan kira-kira 1000 tahun dari abad ke 6 sampai abad ke 15 sebelum Reformasi, maka abad pertengahan itu dipengaruhi oleh ajaran-ajaran yang tidak terlalu Alkitabiah tetapi mempunyai mandat budaya yang tinggi. Salah satu adalah tamak, rakus, terlalu ingin makan yang baik. Setiap hari pikir makan saja. Kalau engkau melihat cara makan seseorang, kamu sudah tahu rohaninya sampai dimana. Engkau lihat keinginan makan seseorang sampai dimana, kamu tahu tujuan dia hidup sampai dimana. Mengasihi dunia ada 3 hal yang paling dasar – seks, makanan dan keuangan. Begitu banyak orang yang jatuh di dalam ketiga hal ini untuk melayani alat kelamin, mulut perut dan tubuh yang jasmaniah ini. Daging itu 2 hal yang memuaskan dia – seks dan makanan. Peribahasa Tionghua kuno mengatakan food and sex are both the most basic nature of life. Binatang dipuaskan dengan makanan dan sex, lalu hidup tidak cari arti. Jikalau manusia juga demikian, apa bedanya engkau dengan binatang? Ini pertama. Untuk mencukupi kedua ini, selalu alat yang ketiga menjadi kejaran kita yaitu uang. Anak kecil tidak mengerti uang. Sejak dia menjadi dewasa dan mulai mengetahui uang, mulai menjadi salah satu sasaran yang paling penting yang dia kejar. Anak muda permulaan hidup engkau harus belajar tidak menjadi budak uang, baru seumur hidup engkau bisa bebas. Kalau dari hari pertama ngotot memikirkan uang, seumur hidup berkat Tuhan tidak ada. Sebenarnya kalau Tuhan mau memberkati, orang miskin pun bisa menjadi kaya. Kalau Tuhan tidak mau memberkati, orang kaya jadi miskin. Kadang-kadang Tuhan memberikan satu berkat yang kecil satu garis saja, engkau seumur hidup tidak ada kekurangan. Kadang-kadang engkau mendapatkan uang yang banyak sekali, akhirnya matinya sangat celaka. Di dalam semua film detektif, mencari-cari uang yang tidak legal yang diterima oleh perampok-perampok, selalu diakhirinya adalah perampok pegang uang lalu ditembak mati. Uang masih di dalam tangan mereka. Ini adalah satu isyarat dan berita kepada umat manusia kalau engkau mendapatkan seluruh dunia tetapi kehilangan jiwa, apa gunanya? Semua yang bukan dari Tuhan bagaimana pun nikmatnya, itu kutukan. Semua yang dari Tuhan bagaimana pun penderitaannya, itu berkat. Belajar akan hal ini. Tidak usah banyak ribut sama orang. Tidak usah banyak mengejar sesuatu sampai akhirnya harus mati-matian berjuang hanya untuk hal dunia. Seks, makanan dan uang ini adalah untuk mengisi kedaginganmu. Keinginan mata. Apa yang dikatakan disini keinginan mata yaitu nafsu pandangan. Nafsu pandangan berarti mata kita melihat dan tidak habis-habisnya mengisi. Telinga dan mata merupakan 2 dua jendela jiwa. The two windows of human soul is your eyes and your ears. Dari telinga engkau mendengar dan dari mata engkau melihat. Setiap hari kita mendapatkan pengisian daripada jiwa kita dengan intisari-intisari yang baru melalui 2 saluran ini. 2 chanel – dari melihat, kita mengisi sesuatu dan dari mendengar, kita mengisi sesuatu. Orang yang ingatannya baik, jangan mengisi sembarangan karena sulit mengeluarkannya. Jangan bangga karena potensi dan talenta yang ada padamu, tetapi berwaspadalah daripada kontaminasi yang akan merusak dan membengkokkan talenta dan potensimu. Orang yang ingatannya bagus sekali lalu mengisi sesuatu yang jelek di dalam ingatannya, akhirnya ingatannya terkontaminasi untuk selama-lamanya. Makin kecil makin hati-hati apa yang engkau terima dari pendengaranmu dan dari penglihatanmu. What do you see? What do you fill your memory? Apa yang engkau isi dengan matamu? Apa yang engkau terima dengan telingamu? Apa yang engkau simpan di dalam otakmu? Itu kalau sulit dikeluarkan maka gampang mengundang sulit mengusir, itu lama-lama menjadi suatu beban yang luar biasa berat kepada engkau. Semua yang baik dan bernilai diundang tidak usah diusir. Semua yang jelek bisa diundang dan tidak bisa diusir itu harus engkau takut. Semua yang bisa masuk tetapi tidak bisa keluar, semua yang bisa diingat tetapi tidak bisa dilupakan, jangan dilihat dan jangan didengar. Kalau engkau bisa memelihara jiwamu dengan kebersihan, konsentrasi, kesucian dari Tuhan, dan kebenaran yang mempengaruhi seluruh hidupmu, maka engkau harus belajar bukan memakai kebebasan untuk mengisi segala sesuatu yang tidak berarti karena kebebasan sekali dipakai berarti kebebasan sekali dikurangi dan kekurangan satu kesempatan lagi. The more you use, the more you loss. Ini semacam dalil yang kita selalu tidak perhatikan. Kebebasanmu yang engkau pakai sembarangan adalah sesuatu pembelengguan untuk kebebasanmu itu sendiri. Mari kita berdoa supaya keinginan mata itu tidak menjadi sesuatu yang mengikat jiwa kita karena ini namanya dunia. What is world? The world is the lust of your flesh, the lust of your eyes. Keinginan mata tidak habis-habis. Berbahagialah orang yang puas, orang yang tidak tertarik dan tertipu oleh mata sendiri. Keangkuhan hidup. Ini adalah keangkuhan di dalam masa kini. Jadi mau menonjolkan diri dan menyatakan diri lebih dari orang lain menjadi congkak dan bangga. Siapa yang tidak ingin bangga? Siapa yang tidak menginginkan kalau diri mempunyai sesuatu harkat dan status yang lebih baik dari orang lain? Tidak salah. Kalau ingin menjadi besar tidak salah. Tetapi keinginan itu harus mempunyai 2 dua hal. Pertama, motivasi untuk apa. Kedua, metode apa yang dipergunakan. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya satu hari sebelum Dia disalibkan if you want to be great and more than others, be first the servant of your brothers Mar 1043-44. Jikalau engkau ingin menjadi besar, jadilah hamba orang lain. Jadi disini Tuhan tidak mengatakan tidak boleh. Keinginan itu boleh ada. Ambisi itu boleh ada. Tetapi 2 hal. Motivasi untuk apa dan kedua metode apa. I want to be big, famous, rich, so ambitious to be a great man. That’s OK. But be the servant of others first and be sure you are doing it for God and not for yourself. Jikalau engkau membanggakan diri, keangkuhan dunia itu dunia. Tetapi kalau engkau untuk kemuliaan Tuhan, itu bukan dunia. Sama-sama dikerjakan, berbeda sekali. Mengapa Musa menghitung tentara seluruhnya berapa Tuhan memuji? Mengapa Daud menghitung Tuhan kutuk dia? Tuhan jatuhkan hukuman ke dia dan turunkan wabah kepada orang Israel. Karena motivasi berbeda. Musa hitung karena diperintahkan Tuhan untuk bersiap bagaimana berperang dengan musuh. Daud hitung untuk membanggakan diri saya hebat, tentara saya begitu besar. Mengapa Nehemia membangun bait Allah dan Yerusalem tidak ada apa-apa? Tetapi pada waktu Nebukadnezar berdiri di atas Babilon berkata, “Bukankah aku Nebukadbezar yang telah membangun kota yang agung ini?”, langsung Tuhan hukum dia menjadi seperti sapi tujuh periode makannya rumput. Mengapa ada orang berbicara mewakili Tuhan, “Demikian Allah berkata…”, meskipun mereka disiksa tetap Tuhan pelihara tetapi waktu Herodes berbicara seperti Tuhan, langsung Tuhan kirim satu ulat untuk malam itu bunuh dia? Mengapa? Karena motivasi. Jadi anything you do, be sure you should judge your motivation karena Allah melihat hati. Allah bukan melihat lahiriah. Manusia melihat luar. Allah melihat sanubari, hati nurani, motivasi dan metode dengan cara apa engkau mendapatkan kekayaan, kuasa, kemuliaan dan nama yang besar. Cara dan motivasi dikoreksi. Kalau tidak, engkau jatuh ke dalam ayat ini – keinginan daging, keinginan mata dan kecongkakan masa kini dunia ini. Dan jikalau engkau mengasihi ketiga hal ini, tak mungkin engkau mengasihi Allah karena motivasimu sudah tidak beres. Tetapi kalimat terakhir adalah bagi mereka yang menjalankan kehendak Allah itu kekal selama-lamanya ayat 17. Saya terlalu terharu dengan seorang bernama C. T. Studd yang pada waktu muda dia minta Tuhan kirim dia untuk mengabarkan Injil. Lalu dia pergi ke Tiongkok. Waktu dia pergi ke Tiongkok dan dia memerlukan seorang istri untuk mendampingi dia, dia melihat seseorang dan menulis seperti ini kepada calon istrinya “Aku mau menikah dengan engkau dan aku percaya Tuhan siapkan engkau bagi aku. Jikalau engkau berdoa sungguh-sungguh, engkau nanti akan tahu benar-benar aku suamimu.” Waktu perempuan ini berdoa dengan sungguh-sungguh, dia digerakkan oleh Tuhan dan akhirnya mereka menikah. Setelah pergi ke Tiongkok, Tuhan pimpin dia bukan di Tiongkok tetapi di Afrika. Jadi dari Inggris ke Tiongkok sudah turun derajat. Tetapi Tuhan mengatakan, “This is not your place. Your place is in Africa.” Akhirnya dia pindah ke Afrika dan sampai mati menjadi penginjil di Afrika. Pada waktu seorang Inggris datang kepada dia, orang itu susah sekali karena dia tahu C. T. Studd adalah anak orang yang kaya sekali dan di Inggris punya satu mansion yang puluhan kamar besarnya seperti istana kecil. Pada waktu mereka menulis riwayat hidup, mereka ambil satu foto gubuk kecil di Afrika yang dia tinggal ditaruh di dalam buku riwayat hidupnya dan diatasnya itu ada satu sudut, mansion di London juga dicantumkan disitu. Lalu disitu kalimat yang dia pakai untuk C. T. Studd seumur hidup adalah “Dunia dan nafsu dunia akan segera lenyap. Hanyalah mereka yang menjalankan kehendak Allah hidup selama-lamanya.” ayat 17. Ayat ini seumur hidup menjadikan dia begitu konsisten karena dia mengetahui dunia akan lenyap beserta segala nafsu dunia. Hanya orang yang menjalankan kehendak Allah kekal selama-lamanya. Amin Khotbah Pdt. Dr. Stephen Tong Sumber Post Views 520 Pertanyaan Jawaban Dalam konteks tertentu, Allah mengasihi semua orang di seluruh dunia Yohanes 316, 1 Yohanes 22; Roma 58. Kasih ini bukan kasih yang bersyarat – kasih ini berdasarkan fakta bahwa Allah adalah kasih 1 Yohanes 48, 16. Kasih Allah pada semua umat manusia mengakibatkan Allah menunjukkan kemurahanNya dengan tidak segera menghukum mereka karena dosa mereka Roma 323; 623. Kalau Allah tidak mengasihi semua orang, kita semua seharusnya sudah di dalam neraka, saat ini juga. Kasih Allah kepada dunia ini diwujudkan dengan memberi kesempatan kepada orang untuk bertobat 2 Petrus 39. Namun demikian, kasih Allah akan dunia ini tidak membuat Dia mengabaikan dosa. Allah itu adalah Allah yang adil 2 Tesalonika 16. Dosa tidak akan dibiarkanNya untuk selama-lamanya Roma 325-26. Perbuatan kasih kekal yang paling utama dinyatakan dalam Roma 58, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” Siapapun yang mengabaikan kasih Allah, yang menolak Kristus sebagai Juruselamat, yang menolak Juruselamat yang sudah membeli dia 2 Petrus 21 – orang itu akan mengalami murka Allah untuk selama-lamanya Roma 118, bukan kasihNya Roma 623. Allah mengasihi semua orang secara tanpa syarat dengan menunjukkan kemurahanNya kepada semua orang. Secara bersyarat, Allah mengasihi hanya mereka yang beriman kepada AnakNya untuk keselamatan Yohanes 336. Hanya mereka yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat yang akan mengalami kasih Allah untuk selama-lamanya. Apakah Allah mengasihi semua orang? Ya. Apakah Allah mengasihi orang-orang Kristen lebih daripada orang bukan Kristen? Tidak. Apakah Allah mengasihi orang-orang Kristen dengan cara yang berbeda dari orang-orang bukan Kristen? Ya. Allah mengasihi semua orang secara setara, dalam konteks bahwa Dia bermurah hati kepada semua orang. Allah mengasihi orang-orang Kristen dalam konteks bahwa orang-orang Kristen mendapatkan anugerah dan kemurahanNya selama-lamanya – janji kasihNya untuk hidup selama-lamanya di surga. Adalah kasih Allah pada semua orang yang harusnya menarik kita untuk menerima kasihNya yang kekal. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apakah Allah mengasihi semua orang atau hanya orang Kristen? Tidak terasa kita sudah masuk di bulan Desember, sebentar lagi kita akan merayakan Natal, hari kelahiran Juruselamat dan Tuhan kita Yesus Kristus. Allah begitu mengasihi kita sehingga Allah memberikan Anak-Nya yang tunggal yang paling dikasihi untuk membebaskan kita dari dosa-dosa kita. Natal berbicara tentang kasih Allah, kasih yang begitu besar bahkan melebihi ekspektasi lihat firman Tuhan dari 1 Timotius 111 11yang berdasarkan Injil dari Allah yang mulia dan maha bahagia, seperti yang telah dipercayakan kepadaku. Di sini dikatakan bahwa Paulus dipercayakan Injil dari Allah, yaitu Allah yang mulia dan maha bahagia. Allah adalah Allah yang maha bahagia. Pertanyaannya, bagaimana dunia memandang Allah? Bagaimana kita memandang Allah? Allah mau setiap kali kita membaca Injil, mendengar Injil, kita akan menemukan dan mendapatkan Allah adalah Allah yang maha sebabnya, kalau diantara kita ada pelayan Tuhan, pendeta, pengkhotbah, penginjil, mulai beritakan Injil, stop berdebat, stop bertengkar tentang hypergospel, tentang hypergrace, tetapi mulai beritakan Injil dan lihat hasilnya, lihat bagaimana dunia ini dapat diselamatkan. Iblis mau supaya kita saling berdebat, saling bertengkar, Iblis mau kita tetap melihat Allah sebagai Allah yang cepat marah, Allah yang cepat murka, Allah yang cepat memberikan penghukuman, Allah yang cepat menurunkan kutuk. Mari beritakan Injil, di dalam Injil kita dapat melihat bahwa Allah adalah Allah yang maha bahagia. Dunia tidak bisa mengerti akan hal ini, Allah terlalu besar untuk dimengerti, sedangkan pengertian kita sangat terbatas. Tetapi ada sesuatu di dalam Alkitab yang harus dimengerti yaitu tentang knowledge of God, pengenalan akan Allah. Pengetahuan yang tertinggi yang bisa kita miliki adalah knowledge of God, pengenalan akan 923-24 23Beginilah firman TUHAN “Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, 24tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN.” Di sini sangat jelas sekali Yeremia mengatakan pengetahuan yang tertinggi yang dapat kita miliki adalah pemahaman dan pengenalan akan Allah, kita bisa bermegah di dalam pemahaman dan pengenalan akan Allah. Dan satu-satunya Pribadi yang mengenal Allah secara utuh adalah Yesus Kristus. Yesus mengenal betul siapa Bapa-Nya, hati Bapa-Nya, dan kebenaran-Nya. Ada dua aspek dari pengenalan akan Allah yang Yesus miliki, dimana manusia tidak mungkin memilikinya, aspek yang pertama Yesus tahu betul secara utuh melebihi dari siapapun, lebih dari manusia manapun, lebih dari malaikat manapun yaitu tentang kasih dan hati Bapa-Nya. Ini yang pertama yang harus kita miliki tentang pengenalan akan Allah, hati-Nya dan kasih-Nya. Aspek yang kedua, Yesus adalah satu-satu Pribadi yang tahu betul secara utuh tentang kebenaran-Nya Allah. Seringkali manusia mengukur kebenaran Allah berdasarkan ukuran, level dan standarnya manusia. Kebenaran Allah harus diukur berdasarkan ukuran, level dan standarnya Allah. Di satu sisi, Yesus mau dunia ini tahu bahwa Bapa-Nya adalah Allah yang sangat mengasihi mereka. Tetapi di sisi yang lain ada kebenaran Allah, dan ini sangat sensitif buat Allah. Banyak orang berkata, “Saya bukan orang jahat, saya tidak sama seperti teroris yang suka membunuh orang.” Pertanyaannya, apakah kita pernah membenci orang dan kita berharap sesuatu yang buruk terjadi sama orang itu? Menurut ukuran, level dan standar kebenaran Allah, kita sudah membunuh. “Saya tidak pernah tidur sama orang lain”, pertanyaannya, apakah kita pernah melihat kemudian menginginkan di dalam pikiran kita, di mana orang lain tidak pernah tahu apa yang kita pikirkan? Menurut ukuran, level dan standar kebenaran Allah kalau kita melihat kemudian menginginkannya sesungguhnya kita sudah berzinah. Membenci sama dengan membunuh, melihat kemudian menginginkan sama dengan berzinah. Itu sebabnya Yesus mau supaya semua orang menyadari bahwa tidak ada seorang pun yang mampu, karena ukuran, level dan standar kebenaran Allah begitu tinggi, dan supaya semua orang juga menyadari bahwa mereka tidak sanggup menyelamatkan diri mereka dan butuh Juruselamat. Begitu juga dengan pengampunan, manusia berpikir hanya sedikit dosanya yang diampuni, itu sebabnya Yesus berkata, “Sedikit diampuni sedikit mengasihi, banyak diampuni banyak mengasihi.” Manusia mengukur dosanya berdasarkan level, ukuran, standar dan kesadaran manusia. Waktu manusia menyadari berbuat dosa, maka manusia mengakui, “Saya berbuat dosa”, lalu bagaimana dengan dosa yang diperbuat yang tidak disadari, maka manusia tidak akan mengakui kalau manusia berbuat dosa. “Saya tidak bersalah, saya tidak melakukan yang jahat, saya hanya membela diri. Saya hanya membenci, bukan membunuh. Saya hanya lihat, tidak berzinah.” Itu sebabnya di dalam perjanjian lama, kalau kita lihat korban penebus salah, di situ dikatakan, “Apabila seseorang berubah setia dan tidak sengaja berbuat dosa, tidak sengaja, maka orang tersebut tetap harus membawa korban penebus salah.” Tetapi yang menjadi pertanyaan, bagaimana orang tersebut bisa membawa korban penebus salah kalau dia tidak menyadari sudah berbuat dosa. Masih ingat cerita tentang raja Daud? Ketika terjadi tiga tahun kelaparan, Daud tidak mengerti kenapa tahun demi tahun terjadi kelaparan, kemudian Daud bertanya kepada Tuhan,”Tuhan apa yang terjadi?” Daud bingung, kenapa terjadi tiga tahun kelaparan, ada apa, apa yang terjadi? Tuhan menjawab Daud, “Semuanya ini tejadi karena pada Saul dan keluarganya melekat hutang darah, karena ia telah membunuh orang-orang Gibeon.” Kita harus mengerti semuanya ini bisa diselesaikan, bisa ditebus dengan kematian seseorang, karena mereka hidup di bawah hukum Taurat, semua tuntutan harus dipenuhi, semua keadilan harus dipuaskan, mata ganti mata, gigi ganti gigi, darah ganti darah. Daud memberikan ketujuh anak Saul kepada orang-orang Gibeon, kemudian orang-orang Gibeon menggantung ketujuh anak-anak Saul di atas bukit, di hadapan Tuhan. Selama tiga tahun tidak ada hujan. Setelah mereka digantung, air tercurah dari langit, Allah mengabulkan doa mereka. Jadi tanahnya sudah ditebus. Pertanyaannya, kenapa mereka digantung? Semuanya ini merupakan gambaran tentang Tuhan Yesus. Ketika Yesus curahkan darah-Nya di atas kayu salib, darah Yesus adalah darah yang qualified untuk menghapus semua dosa dan menebus kita dari kutuk. Kalau saja Yesus tidak mati di atas kayu salib, misalnya dihukum mati dengan cara dilempari dengan batu, tetapi kenapa Yesus digantung di atas kayu salib? Hukuman mati di atas kayu salib pada zaman Yesus adalah hukuman mati yang tidak lazim, karena hukuman mati yang berlaku pada zaman Yesus adalah dengan dilempari batu. Kenapa Yesus mati di atas kayu salib? Alkitab mengatakan, “Yesus telah menebus kita dari kutub hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita sebab ada tertulis terkutuklah orang yang tergantung di atas kayu salib.” Waktu Yesus mencurahkan darah-Nya, darah-Nya menghapus semua dosa kita. Bagaimana dengan kutuknya? Itu sebabnya Yesus digantung di atas kayu salib, Yesus tergantung di atas kayu salib menggantikan posisi kita menjadi terkutuk, untuk menebus kita dari Yesus mengenal betul siapa Bapa-Nya, mengenal betul hati Bapa-Nya dan kasih Bapa-Nya, di sisi yang lain Yesus mengenal betul standar keadilan, kekudusan dan kebenaran Bapa-Nya, sempurna. Yesus dari sorga datang ke dalam dunia ini untuk mengekspresikan kasih dan hati Bapa-Nya dan untuk memenuhi standard kebenaran dan kekudusan dari Bapa-NyaYesus datang ke dalam dunia ini menjadi manusia sama seperti kita, mati di atas kayu salib, kematian-Nya memenuhi semua tuntutan kebenaran dan kekudusan Allah buat kita, supaya hari ini kita dibebaskan dari segala kutuk dan hidup di dalam berkat Tuhan. Luar biasa Yesus kita perhatikan baik-baik di dalam Lukas 14, waktu Yesus ada di tengah-tengah orang banyak yang berduyun-duyun mengikuti Yesus, Yesus berkata kepada mereka, “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang berduyun-duyun mengikuti Yesus, tentang bagaimana caranya menjadi murid Yesus, kenapa? Karena mereka hanya memandang Yesus sebagai guru. Di pasal berikutnya, Lukas 151 1Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Di sini dikatakan para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Kenapa dikatakan orang-orang berdosa? Karena mereka datang kepada Yesus bukan melihat Yesus sebagai guru, tetapi mereka datang kepada Yesus melihat Yesus sebagai Juruselamat. Mereka datang kepada Yesus karena ada sesuatu yang mereka lihat dari Yesus, mereka datang bukan untuk belajar, mereka datang untuk dikasihi dan untuk diselamatkan. Kalau ada di antara kita yang merasa orang berdosa, jangan pernah ragu untuk datang kepada Yesus, untuk itulah Yesus datang ke dalam dunia ini. Ayat 2 2Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya “Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.” Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat berkata tentang Yesus, Yesus menerima orang-orang berdosa. Bahkan mereka menjuluki Yesus sebagai sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Pertanyaannya, apakah Yesus kompromi dengan standar kekudusan-Nya? Tidak! Adakah orang yang lebih kudus dari Yesus? Tidak ada!Kalau kita salah mengartikan semuanya ini, maka kita sudah kehilangan esensi Injil tentang Allah yang maha bahagia. Apa yang membuat Yesus bahagia? Ketika Yesus melihat orang-orang berdosa datang kepada Yesus, mereka membutuhkan Yesus. Yesus melihat kebutuhan mereka. Mereka butuh diselamatkan. Yesus datang ke dalam dunia ini untuk dimanfaatkan, diandalkan. Kalau orang tidak memanfaatkan dan tidak mengandalkan Yesus, maka mereka akan memanfaatkan dan mengandalkan kekuatan mereka sendiri, mereka akan memanfaatkan dan mengandalkan hikmat, logika dan intelektual mereka sendiri. Yesus mau agar kita memanfaatkan dan mengandalkan Yesus. Kalau kita pelajari baik-baik di dalam Alkitab, setiap orang yang datang kepada Yesus, memanfaatkan dan mengandalkan Yesus, contohnya perempuan yang mengalami pendarahan selama dua belas tahun, ketika perempuan ini menjamah jumbai jubah-Nya Yesus, pendarahan dua belas tahun langsung sembuh, Yesus berkata, “Hai perempuan, besar imanmu, wow! Yesus suka! He loves it. Yohanes 116 16Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia. Di sini dikatakan, “Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia.” Tetapi dari cara orang Kristen berbicara, dari cara orang Kristen berpikir, menunjukkan bahwa mereka hanya menerima dari sebagian kecil dari kepenuhan-Nya Yesus. Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia. Dengan kata lain, ketika kasih karunia Tuhan datang di dalam hidup kita secara terus menerus. berpikir setelah saudara menerima kasih karunia Tuhan selanjutnya tidak akan ada kasih karunia Tuhan yang lain yang akan datang dalam kehidupan kita. Kasih karunia demi karunia karunia, grace upon grace upon grace. Bayangkan, kita keluar dari rumah, lalu kita memiliki kesadaran bahwa kasih karunia demi kasih karunia akan datang sepanjang hari ini. Ketika kita menghadapi pencobaan, ada kasih karunia Tuhan di dalam pencobaan. Ketika kita menghadapi tantangan, ada kasih karunia Tuhan di dalam tantangan yang kita hadapi. Kita harus memiliki kesadaran akan hal ini. Hei, kita akan menerima kasih karunia demi 3-4 3Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka 4”Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Yesus berpaling kepada para pemungut cukai dan orang-orang berdosa, Yesus begitu bahagia ada di tengah-tengah mereka, Yesus mengatakan sebuah perumpamaan Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? “Sampai ia menemukannya.” Banyak orang berkata, “Saya menemukan Yesus, bukan!” Yesus yang menemukan kita, kita yang terhilang, bukan Yesus yang terhilang. Kita yang terhilang, menangis, kesepian, stres, miskin, kelaparan, kehausan, tidak ada seorang pun yang peduli dengan ada seorang gembala yang baik, Dia tinggalkan yang sembilan puluh sembilan hanya untuk mencari satu yang hilang, tidak ada gembala yang seperti ini, hanya Yesus yang mau melakukan ini buat kita. Saya mau kasih tahu sama saudara, Yesus akan menemukan saudara. Apapun keberadaan saudara hari ini, Yesus tetap mengasihi saudara. Yesus pergi mencari yang hilang sampai Ia 5 5Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira. Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkan di atas bahunya dengan gembira. Kalau kita menjadi gembalanya, waktu kita menemukan domba yang hilang, mungkin kita akan pukul dombanya, bikin susah, kerjain orang aja. Tetapi lihat sikapnya Yesus! Kalau Ia telah menemukannya, Ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira. Ini yang orang Cina harus tahu, ini yang orang Amerika harus tahu, ini yang orang Eropa harus tahu, ini yang dunia harus tahu Injil, kabar baik dari Allah yang maha bahagia. Dalam pasal yang sama, perumpamaan berikutnya yaitu perumpamaan tentang anak yang hilang, setelah anaknya menghabiskan harta bapanya, waktu anak yang hilang ini kembali ke rumah, tidak ada satu pun perkataan yang keluar dari mulut bapanya tentang apa yang hilang, justru bapanya memberikan lebih kepada anak ini. Bapanya bersukacita karena anaknya telah kembali. Allah kita, nama-Nya Yesus adalah Allah yang maha bahagia. Kita tidak pernah menyangka bahwa Allah kita seperti ini. Tidak ada seorang pun yang menyangka. Allah mengasihi kita di luar ekspektasi kita. Di dalam Injil, orang tua membawa anaknya datang kepada Yesus, supaya Yesus menumpangkan tangan di atas kepala anak-anak mereka. Yesus bukan hanya menumpangkan tangan, Yesus malahan memeluk mereka. Yesus selalu memberi melebihi ekspektasi kita. Yesus tidak menjawab doa-doa kita. Yesus menjawab jauh melebihi doa-doa kita. Allah kita adalah Allah yang maha bahagia, ini yang harus diberitakan. Tetapi banyak orang yang berkata, “Kita harus beritakan tentang pertobatan.” Kembali ke perumpanaan anak yang hilang, waktu anak ini mau pulang ke rumah bapanya, apa yang ada di dalam pikiran anak yang hilang ini? “Betapa banyaknya orang upahan di rumah bapaku yang berlimpah-limpah makanannya.” Jadi anak ini pulang awalnya karena lapar. Anak ini pulang ekspektasinya hanya makanan. Tetapi apa yang anak ini terima? Dia menerima ciuman. Anak ini berharap makanan, tetapi anak ini terima pelukan. Anak ini berpikir hanya mau menjadi hamba bapanya, tetapi bapanya memberikan anak ini cincin dan mengembalikan kedudukannya. Bagaimana anak ini bertobat? Anak ini bertobat setelah melihat kasih dari bapanya. Bertobat artinya change your mind. Tadinya anak ini berpikir bapanya akan marah, tetapi setelah anak ini pulang pikirannya berubah, karena anak ini melihat bapanya bersukacita dan berbahagia. Ini yang namanya dulu kita berpikir Allah adalah Allah yang cepat murka, tetapi hari ini kita mendengar dan melihat Allah adalah Allah yang maha bahagia. Ini yang namanya pertobatan. Apapun keberadaanmu hari ini, Allah bukan Allah yang cepat murka, Allah kita adalah Allah yang maha bahagia. Allah akan memberikan kepada kita melebihi apa yang kita pikirkan. ALLAH MENGASIHI DUNIA Betapa itu adalah hal yang ajaib! “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini.” Ada tiga kata bahasa Yunani untuk dunia. Yang pertama adalah “ge” Kata geografi berasal dari kata ini. “Ge” adalah kata Yunani yang berhubungan dengan dunia dalam pengertian sesungguhnya, yaitu tanah atau substansi dari dunia ini. Yang kedua adalah oikoumene. Kata Oikoumene mengacu kepada dunia sebagai tempat untuk didiami. Dan yang ketiga adalah kosmos. Ini berhubungan dengan ciptaan Allah yang begitu indah dan teratur. Kata kosmetik’ berasal dari kata ini yang berarti cantik atau indah. Dan kata kosmos’ inilah yang digunakan dalam ayat ini “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia kosmos ini,” atau karya Tuhan yang terbaik, terindah ini. Namun segala sesuatu yang kita lihat dalam dunia ini mengingkari kasih dan kehadiran Allah. Allah nampak begitu terpisah dari alam semesta ciptaan-Nya. Ketika badai dan berbagai bencana melanda sepertinya Tuhan begitu jauh. Cerita-cerita perang dan penumpahan darah serta pembunuhan, terorisme dan berbagai penyakit yang secara universal dialami manusia dan akhirnya kematian – Bagaimana di dalam kasih Allah melihat semua itu sementara Ia memisahkan diri darinya? Bagaimana mungkin Allah melakukan itu dan kemudian berkata mengasihi dunia ini? Hanya dengan kehadiran Roh Kudus kita dapat memahami kasih-Nya terhadap alam semesta atau dunia yang telah jatuh dan terhilang ini. Apakah Anda tahu –Pernahkah Anda mendengar pujian yang indah ini, “Kasih Allah”? Apakah Anda tahu dari mana asalnya lagu itu? Ada orang gila yang meninggal di rumah sakit jiwa. Dan ketika mereka mengangkat tubuhnya yang terkubur sampah di tempat pembuangan sampah, pada tembok di selnya, di rumah sakit jiwa itu tertulis syair ini Kasih Allah amat besar Dan tak dapat dilukiskan Lebih tinggi dari bintang Lebih dalam dari lautan Walau dengan dawat selaut Langit dijadikan kertas Batang pohon sebagai pena Dan tiap orang penulis Tak mungkin akan menuliskan Kasih Allah yang besar Langit dari timur ke barat Tak akanmemuatnya Kasih-Nya Hu tak terduga Betapa kayanya Tetap dinyanyikan malak Dan saleh-salehnya SUMBER Pertanyaan JawabanPertanyaan pendek ini merupakan pertanyaan yang sangat dalam dan tidak ada satupun manusia yang dapat memberi jawaban yang memuaskan. Ada satu hal yang dapat kita pastikan. Allah tidak mengasihi kita karena kita patut dikasihi. Yang ada malah sebaliknya. Keadaan manusia semenjak kejatuhan bersifat selalu memberontak dan tidak taat. Yeremia 179 menjelaskan keadaan internal manusia "Hati manusia tak dapat diduga, paling licik dari segala-galanya dan terlalu parah penyakitnya." Keadaan internal kita begitu dirusak oleh dosa sehingga kitapun tidak menyadari betapa rusaknya kita. Dalam keadaan alami, kita tidak mencari Allah; kita tidak mengasihi Allah; kita tidak menginginkan Allah. Roma 310-12 menjelaskan keadaan orang alami yang belum diperbarui secara rohani "Tidak seorang pun yang benar, tidak seorang pun yang mengerti dan tidak seorang pun yang menyembah Allah. Semua orang sudah menjauhkan diri dari Allah; semuanya telah sesat. Tidak seorang pun berbuat yang benar; seorang pun tidak!" Jika demikian bagaimana mungkin Allah yang kudus, benar, dan sempurna mengasihi makhluk parah seperti kita? Untuk memahami hal ini kita harus mengerti khodrat dan sifat Allah. Satu Yohanes 48 dan 16 memberitahu kita bahwa "Allah adalah kasih." Tidak ada pernyataan yang lebih penting dari itu - Allah itu kasih. Pernyataan tersebut sangat dalam. Allah tidak hanya mengasihi; Ialah kasih. Khodrat dan esensinya adalah kasih. DiriNya penuh kasih dan kasih meresapi semua atribut-Nya yang lain, termasuk murka dan amarah-Nya. Karena sifat Allah adalah kasih, Ia harus menunjukkan kasih, sama-halnya ketika Ia mengungkapkan atribut-Nya yang lain demi kemuliaan-Nya. Memuliakan Allah adalah tindakan yang paling agung, paling baik, dan paling terpuji, sehingga, memuliakan DiriNya adalah kewajiban-Nya, karena Ialah yang teragung, terbaik, dan yang paling layak dimuliakan. Karena esensi dari khodrat Allah bersifat mengasihi, Ia menunjukkan kasih-Nya dengan mencurahkannya kepada pemberontak yang tidak layak menerimanya. Kasih Allah bukanlah perasaan romantis atau baper. Sebaliknya ialah kasih agape, kasih yang penuh pengorbanan diri. Ia menunjukkan kasih yang rela berkorban ini dengan mengutus Anak-Nya ke salib demi melunasi hutang dosa kita 1 Yohanes 410, dengan menarik kita pada DiriNya Yohanes 644, dengan mengapuni pemberontakan kita terhadap-Nya, dan mengutus Roh Kudus-Nya untuk berdiam di dalam diri kita, yang turut memampukan kita mengasihi sama seperti Ia mengasihi. Ia melakukan hal ini lepas dari kelayakan kita menerimanya. "Tetapi Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita ketika Kristus mati untuk kita pada waktu kita masih orang berdosa" Roma 58. Kasih Allah bersifat pribadi. Ia mengenal kita secara individu dan mengasihi kita secara pribadi. Kasih-Nya yang hebat tidak mempunyai awal atau akhir. Ialah mengalami kasih Allah yang membedakan agama Kristen dari agama lainnya. Mengapa Allah mengasihi kita? Karena itulah bagian dari DiriNya "Allah adalah kasih." English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Mengapa Allah mengasihi kita?

menurutmu apa artinya allah mengasihi dunia